Minggu, 25 Juli 2021

Materi Daring Akidah Akhlaq Kelas 7 BAB I AKIDAH ISLAM

 A. DASAR AKIDAH ISLAM DAN DALILNYA



1. Pengertian Akidah Islam

Kata akidah berasal dari bahasa Arab, yaitu : ‘akoda ya’kidu yang artinya suatu ikatan atau janji. Para ulama tauhid memberikan definisi akidah Islam sebgai berikut :


Artinya: “sesuatu yan terikat kepadanya hati dan hati nurani”.

Allah SWT. berfirman :

1. Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu [388]. Dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (yang demikian itu) dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji. Sesungguhnya Allah menetapkan hukum-hukum menurut yang dikehendaki-Nya.

[388] Aqad (perjanjian) mencakup: janji prasetia hamba kepada Allah dan Perjanjian yang dibuat oleh manusia dalam pergaulan sesamanya.


Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu”
(QS. Al-Maidah : 1)

Kata al-uqud pada ayat tersebut dapat diartikan sebagai janji/aqad. Aqad (perjanjian) mencakup: janji prasetia hamba kepada Allah dan Perjanjian yang dibuat oleh manusia dalam pergaulan sesamanya. Janji setia hamba kepada Allah maksudnya suatu aqad atau janji seorang hamba kepada Tuhannya tentang kesaksian diri sang hamba yang mengaku “tiada Tuhan selai Allah dan Nabi Muhammad itu utusan Allah”.

Aqidah Islam adalah pokok-pokok kepercayaan yang harus diyakini kebenarannya oleh setiapmuslim dan memiliki prinsif-prinsif dasar yang harus dipegang teguh oleh penganutnya”.


2. Dasar-dasar akidah Islam dan Dalilnya

Akidah Islam memiliki dasar-dasar yang harus dijadikan pedoman oleh kaum muslimin yaitu Al-Qur’an dan Al-Hadits. Adapun dalilnya adalah :
1) Sabda Rasulullah saw.


Artinya : “telah kutinggalkan kepadamu dua pedoman. Jika kamu tetap berpegang teguh kepada keduanya, kamu tidak akan tersesat Selama-lamanya, yaitu Kitabullah (Al-Qur’an) dan Sunnah Rasulullah (Al-Hadits).” (HR. Bukhari).

2) Firman Allah SWT. dalam surat al-Baqarah ayat 285:

Artinya: “Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan Kami taat." (mereka berdoa): "Ampunilah Kami Ya Tuhan Kami dan kepada Engkaulah tempat kembali."


B. TUJUAN AKIDAH ISLAM DAN DALILNYA

Akidah Islam memiliki tujuan yang sangat mulai dan sangat penting bagi kehidupan umat Islam. Adapun tujuan akidah Islam itu antara lain sebagai berikut:

1. Menumbuhkan dan membina dasar-dasar ketuhanan yang terdapat dalam jiwa manusia sejak lahir

Sejak dilahirkan setiap diri manusia terdapat kecenderungan untuk mengaku adanya Tuhan. Sebab jauh sebelum dilahirkan roh manusia telah menerima kesaksian akidah bahwa dirinya mengaku adanya Tuhan yang wajib disembah. Allah SWT. berfirman:

Artinya: “Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah aku ini Tuhanmu?" mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuban kami), Kami menjadi saksi". (kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya Kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)",. Atau agar kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya orang-orang tua Kami telah mempersekutukan Tuhan sejak dahulu, sedang Kami ini adalah anak-anak keturunan yang (datang) sesudah mereka. Maka Apakah Engkau akan membinasakan Kami karena perbuatan orang-orang yang sesat dahulu[582]?


2. Meluruskan akidah-akidah yang telah diselewengkan

Akidah Islam yang diajarkan oleh Nabi Muhammad Saw.bukan akidah baru atau merombak akidah yang telah diajarkan oleh para nabi dan rasul Allah terdahulu, melainkan hanya meluruskan ajaran (akidah) yang telah diselewengkan oleh imat para nabi dan rasul sebelumnya.

3. Menghindarkan manusia dari kemusyrikan

Untuk menghindarkan manusia dari kemusyrikan perlu adanya tuntunan yang jelas tentang kepercayaan dan keyakinan yang benar terhadap Tuhan Yang Maha Esa, oleh sebab itu dengan mempelajari akidah Islam diharapkan akidah manusia akan terpelihara dengan baik dan terhindar dari kemusyrikan. Sebab perbuatan syirik termasuk perbuatan dos besar yang tak terampuni. Firman Allah SWT:

Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, Maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (QS. Al-Maidah : 48)

4. Membimbing akal pikiran agar tidak tersesat

Akidah Islam bertujuan untuk membimbing akal pikiran manusia agar tidak tersesat, dan tidak mudah terpedaya oleh bujuk rayu syetan, sebab syetan selamanya akan berusaha agar manusia tersesatdalam akidah dan tidak beriman kepada Allah SWT. Firman Allah SWT.:

Artinya: “Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma'siat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, (QS. Al-Hijr : 39)

Jumat, 23 Juli 2021

Materi Daring, Akidah Akhlaq Kelas 9 BAB I, BERIMAN KEPADA HARI AKHIR

 A. PENGERTIAN BERIMAN KEPADA HARI AKHIR

Ingatlah, manusia akan terus bertambah usia dan meninggalkan dunia ini  akhirnya kembali menjadi tanah. Langit dan bumi akan hancur pada saatnya. Matahari akan kehabisan cahayanya, lalu padam. Maka berakhirlah kehidupan di dunia ini. Hari akhir sering disebut sebagai hari kiamat. Hari akhir adalah hari dimana dunia dan seiisinya rusak binasa (hancur) dan tidak ada kehidupan lagi. 


Beriman kepada hari akhir adalah percaya dengan sepenuh hati bahwa suatu saat alam semesta dan seisinya akan hancur dan berakhir. Kehidupan dunia hanya sementara, kehidupan selanjutnya dialam akhirat yang kekal dan tiada berakhir.  Dunia hanya tempat menguji manusia apakah manusia mau berbuat baik atau tidak. Jika manusia selama hidup di dunia mau beribadah kepada Allah Swt. dan mau berbuat baik karena Allah Swt., maka kelak di akhirat akan bahagia yaitu masuk surga. Begitu sebaliknya, jika manusia selama hidup di dunia tidak mau beribadah kepada Allah Swt. dan enggan berbuat baik, maka akan mengalami kesengsaraan dan siksaan yaitu masuk neraka.

3 (tiga) golongan yang berpendapat tentang hari akhir sebagai berikut: 

    1. Golongan atheis, yaitu golongan manusia yang mengingkari atau tidak mempercayai adanya hari akhir, juga disebut mulhid (tidak mempercayai adanya tuhan).

    2. Golongan agama ardli, yaitu golongan manusia yang mempercayai adanya reinkarnasi 

yaitu penjelmaan roh manusia. Golongan agama ardhi yaitu golongan agama yang

dibuat oleh manusia. 

    3. Golongan agama samawi, yaitu golongn manusia yang mempercayai adanya hari

akhir dan adanya kehidupan akhirat. Golongan ini dianut oleh pemeluk agama yang

berasal dari Allah Swt.) 


Soal !

Rabu, 07 Juli 2021

Cak Munif, Sang Kapten Keseblasan Samuel Grup (Part.2)


Cak Munif, begitulah teman sejawatnya menyapa Almarhum Ust. Munif. Panggilan akrab Cak adalah tradisi yang lumrah dan familier di pondok-pondok pesantren. tak terkecuali di Pondok Pesantren Ta'limil Qur'an Ngemplakrejo Kota Pasuruan. Atau lebih tepatnya panggilan Cak diperuntukkan bagi santri senior. Termasuk Cak Munif yang notabene adalah santri assabiqunal awwalun di PPTAQ di bawah Asuhan almarhum Kyai Ma'shum Zibaidi Al-Hafidh.

Layaknya kekancan, kepergian Cak Munif menyisahkan segudang kisah, petuah dan pengalaman berkelana mendakwahkan Al-Quran sebagai kalamullah. Kisah haru biru yang masih terngingan di benak rekan santri di era 1990-an adalah saat kompetisi sepak bola antar santri PPTQ. Cak munif yang kala itu di daulat sebagai Kapten Kesebelasan Tim SAMUEL. 

(Walau kala itu satu tim bola beranggotakan segelintir santri dan tidak sampai 11 personil, tetap saja kami sebut sebagai kesebelasan, dengan dalih.. mosok disebut ketujuhan .... gak doooong..)


Selain profil beliau terkesan pendiam, ora neko-neko, apa adanya, Beliau juga dikenal sebagai sahabat yang tidak pernah sakit hati apalagi marah meluapkan emosi. Beliau sangat bersahaja terpancar dari cara bicara, gaya canda dan kesederhanaan dalam berbusana dan tutur kata. 

Alkisah... Dalam sebuah tragedi, saat itu Pondok sedang merenovasi Musholla atas, lebih tepatnya memasang plafon. Beliau memberanikan diri naik keatas dan grubaakkk.... walhasil beliau terjun bebas jatuh dari atas. Dan Subhanallah, beliau baik-baik saja hanya tangannya terkilir dan harus dibawa ke sangkal putung.

Dan begitulah, masih banyak segudang kisah bersama beliau. Semoga ada pembaca yang kenal beliau suka rela berbagi kisah dilaman komentar.

Semoga Allah memudahkan kepada para penghafal Al-Quran untuk dapat menyelesaikan dan mengamalkan isi Al-Quran. Dan mereka kelak dapat memberi syafaat untuk keluarganya, dan Mudah-mudahan Allah menempatkan Beliau juga kita semua dibarisan Baginda Nabi Muhammad Saw, barisan yang siap menuju Surga Allah Subhanahu Wata'ala. Aamiin

Hadits Rasulullah

يُقَالُ لِصَاحِبِ الْقُرْآنِ : اقْرَأْ وَارْتَقِ وَرَتِّلْ ، كَمَا كُنْتَ تُرَتِّلُ فِي الدُّنْيَا ، فَإِنَّ مَنْزِلَكَ عِنْدَ آخِرِ آيَةٍ تَقْرَؤُهَا.

“Dikatakan kepada penghafal Alquran: "Bacalah, naiklah dan baca secara tartil. Seperti engkau membaca tartil di dunia. Karena kedudukanmu berada di akhir ayat yang engkau baca." (HR Abu Dawud dan Tirmidzi dari Amr bin Ash)

Penulis : Anang Al-Faqir

Selasa, 06 Juli 2021

Dua Hari, Allah Swt, Memanggil Dua Penghafal Al-Qur'an Ponpes Ta'limil Quran Ngemplakrejo Pasuruan

Anang.idAl-Qur'an adalah sumber syariat Islam yang bisa mendatangkan ketenangan jiwa bagi seseorang yang membaca maupun mengamalkannya. Oleh sebab itu, sebagian orang berlomba-lomba agar bisa menjadi penghafal Al-Quran . Karena, salah satu keistimewaannaya adalah kelak Al-Quran akan menjadi Syafa'at di hari Kiamat. Nabi Muhammad bersabda, "Bacalah Al-Quran, karena ia akan datang pada hari Kiamat sebagai pemberi syafaat bagi para pemiliknya." (H.R. Muslim)

Pondok Pesantren Ta'limil Qur'an Ngemplakrejo dalam dua hari ini Senin dan Selasa tanggal 5 dan 6 Juli 2021 telah kehilangan putra terbaiknya, Dua Hafidh senior, teman, sahabat dan guru para santri dan alumni PP Ta'limil Quran. Beliau berdua adalah Ust. Muhammad Munif Al-Haffidh yang lebih dulu di panggil Allah Swt pada hari Senin di rumah duka Jl. Dr Wahidin. Belum genap 24 Jam, Allah Swt telah memanggil Ust. Rohmatulloh Al-Haffidh pada hari Selasa di rumah duka desa Plinggisan. 

Innalillahi wainnailai rojiun. Duka yang mendalam dirasakan para penta'ziah keluarga besar Ta'limil Quran. Sahabat dan santri telaah hadir dalam pemakaman beliau berdua. Diantara mereka (penta'ziyah) seakan tak percaya Beliau berdua dipanggil Allah dalam waktu yang hampir bersamaan.

Kepergian Beliau bedua seakan memberikan isyarat betapa kuatnya ikatan bathin dua sahabat ini karena kecintaannya terhadap AL-Qur'an. Bahkan Al-Faqir sendiri merasakan betapa kuatnya Ruh Al-Quran yang bersemayam dalam bathin Beliau berdua. Subhanallah



Begitu besar keistimewaan para penghafal Al-Quran, Sehingga dalam Hadits Riwayat Bukhari 1343 & Turmudzi 1053, Nabi Muhammad Saw, pernah berjanji akan menjadi saksi bagi para penghafal Al-Quran. Jabir bin Abdillah RA bercerita, bahwa Nabi Muhammad menggabungkan dua jenazah sahabat yang gugur dalam pernag Uhud dalam satu kain kafan. Setiap hendak memakamkan, beliau tanya, “Siapa yang paling banyak hafalan Al-Qurannya?" Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memosisikan yang paling banyak hafalannya di posisi paling dekat dengan lahat. Lalu beliau bersabda, “Saya akan menjadi saksi bagi mereka kelak di hari kiamat"

Para sahabat juga Al-faqir mengenal beliau berdua adalah sahabat yang seringkali duet khotmil-Quran. Bahkan dalam beberapa kesempatan Al-Faqir bertiga  ditakdirkan khataman bareng dalam satu tim. Karenanya Al-Faqir bersaksi bahwa beliau bedua Ust. Munif dan Ust. Abdulloh adalah orang baik, huffadh sejati, ikhlas, dan insya Allah Al-Quran akan selalu melekat memberi syafaat sampai kelak ila yaumil Qiyamah. Aamiin.

Penulis : Anang

Bersambung...